Saturday, 1 October 2011
PENEMUAN TERBARU TENTANG ANTARIKSA
Disini saya akan membahas tentang penemuan terbaru tentang antariksa atau tata surya,
disini banyak sekali penemuan-penemuan terbaru oleh ilmuan, ada Planet yang diketahui mirip sekali dengan Bumi, Sampel debu asteroid, dll.
berikut penemuan terbaru tentang antariksa atau tata surya
1. PLANET KEMBARAN BUMI

Berita yang telah lama dinanti itu hadir pada September. Sebuah planet yang mirip Bumi diduga ada di angkasa. Ia bukan lagi sekadar ilusi atau mimpi. Hampir semuanya identik, bahkan ukurannya seperti Bumi. Sang planet diberi nama Gliese 581g.
Berita yang telah lama dinanti itu hadir pada September. Sebuah planet yang mirip Bumi diduga ada di angkasa. Ia bukan lagi sekadar ilusi atau mimpi. Hampir semuanya identik, bahkan ukurannya seperti Bumi. Sang planet diberi nama Gliese 581g.
2. SAMPEL DEBU ASTEROID
Debu berasal dari permukaan asteroid
 Itokawa yang berjarak 2 miliar km dari Bumi. Hayabusah yang berarti 
elang, menempuh perjalanan selama 7 tahun untuk sampai ke asteroid itu.
Pengambilan sampel dilakukan langsung oleh wahana antariksa itu. Bukan perkara mudah mendarat di Itokawa. Sebab baru pada percobaan kedua misi berhasil dituntaskan.
Hayabusha tiba kembali ke Bumi pada 13 Juni lalu. Ia setidaknya membawa sebanyak 1.500 butiran debu asteroid yang sangat penting bagi bidang sains dan pengetahuan.
3. HIDUP DENGAN ARSENIK
Gara-gara Badan Pengembangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) berencana menggelar konferensi ilmiah bertajuk “Diskusi tentang Temuan Astrobiologi untuk Mengungkap Kehidupan di Luar Bumi”, spekulasi pun merebak.
Sebagian
  pemerhati sains dan wartawan menduga peneliti NASA telah melacak  
makhluk angkasa yang berada di salah satu bulan Saturnus, Titan, yang mampu hidup pada kondisi lingkungan penuh gas beracun.
Pada kenyataannya tidak seheboh yang dikira. Peneliti mengklaim hanya menemukan mikroba di Bumi yang memakan arsenik. Makhluk itu kemudian disebut GFAJ-1.
Ia bisa mentransformasikan racun ke dalam DNA-nya. Perilakunya ini membuktikan bahwa makhluk hidup bisa bertahan dalam kondisi apa pun dari yang sebelumnya dibayangkan.
Lebih jauh, temuan itu membuka peluang bagi upaya pencarian tanda-tanda kehidupan di luar angkasa. Keraguan mengemuka dari peneliti lain terkait kebenaran makhluk yang bisa hidup dari arsenik. Pembuktiannya patut dinanti, seperti pula klaim adanya kehidupan di meteorit Martian ALH 84001.
4. MATAHARI ‘BANGUN DARI TIDURNYA’
Para ilmuwan menjuluki fenomena itu sebagai tsunami Matahari. Sekitar Agustus lalu, Matahari mengalami aktivitas luar biasa. Terjadi serangkaian ledakan besar di permukaan bintang yang terdekat dengan Bumi itu.

Energi ledakan melintasi angkasa sepanjang 93 juta mil. Ledakan tersebut menghasilkan aurora di langit. Ini merupakan siklus yang akan berakhir 11 tahun lamanya, ditandai dengan naik turunnya tingkat gelombang elektromagnetik, semburan api, dan cahaya.
Ada kekhawatiran, dampak ledakan bisa merusak satelit komunikasi yang mengorbit Bumi. Tidak diragukan, Matahari berada pada periode teraktif. Ia seolah bangun dari tidurnya.
5. MATERI GELAP TERIDENTIFIKASI
Bertahun-tahun materi gelap menjadi misteri. Padahal, unsur itu melingkupi 80% materi jagat raya. Namanya disematkan karena sangat sulit dilihat oleh instrumen luar angkasa.

Akan tetapi, para ahli astro fisika membuat terobosan besar. Mereka berhasil mengidentifikasi tanda-tanda materi gelap ini. Dari situ ada harapan untuk menyingkap segala hal tentangnya. Salah satu temuan menyangkut partikel materi gelap. Partikelnya berciri antipartikel. Ia akan menghancurkan apa pun yang berada di dekatnya.
Para peneliti menduga, tanda dari partikel materi gelap yakni adanya sinar gamma penghancur. Teleskop antariksa Fermi pernah mendeteksi gelombang sinar gamma dari pusat galaksi yang lebih terang dari perkiraan semula.
Ada kemungkinan kejadian berasal dari partikel materi gelap yang sedang bereaksi antipartikel. Berdasar data aktivitas radiasi ini, materi gelap terdiri dari partikel yang disebut WIMP (weakly interacting massive particles). Partikel itu memiliki massa sembilan kali lebih besar dari proton.
Peneliti juga menduga adanya semacam cross section yang menjelaskan kerapatan kaitan artikel. Temuan itu merupakan langkah besar dalam upaya menyingkap selubung misteri materi gelap.
6. PERTEMUAN DENGAN KOMET HARTLEY
Tidak ada yang menyangka wahana antariksa Deep Impact sanggup menyambangi dua komet sekaligus. Setelah menempuh jarak ekstra hingga 4,6 juta kilomete, Deep Impact akhirnya mencapai target berikutnya, Komet Hartley 2.
Sebelum
 itu, tepatnya pada 2005, Deep Impact telah sampai ke Komet Tempel 1. Ia
 meluncurkan alat peneliti ke permukaan planet untuk mempelajari 
komposisi komet tersebut.
Namun, para ilmuwan menemukan bahwa Deep Impact masih memiliki tenaga cadangan untuk melakukan penjelajahan lagi. Misi ke Hartley 2 menghasilkan temuan bahwa komet berbentuk kacang itu masih sangat aktif. Ia menyenburkan gas pendorong sianida yang berasal dari karbon dioksida.
7. KETETAPAN YANG TIDAK TETAP
Di alam selalu ada ketetapan. Teori itu diyakini selama berpuluh-puluh tahun. Misalnya, kekuatan elektromagnetik yang kerap disebut struktur konstan atau alpha. Unsur tersebut selalu tetap di mana pun. Namun, observasi di galaksi terdekat menunjukkan bahwa alpha bisa berbeda-beda. Perbedaan bergantung pada galaksi mana ia berada. Ini artinya, kecepatan cahaya atau kekuatan elektron memiliki aneka variabel sesuai lokasi masing-masing.
Penelitian
  dilakukan di dua tempat, yakni melalui Keck di Hawaii dan teleskop  
besar di Cile. Keduanya melingkupi pengamatan di langit selatan dan  
utara. Dari situ diketahui, unsur alpha punya perbedaan di angkasa. Di  
langit utara, struktur tetap ternyata bisa mengecil seiring bertambahnya
  jarak. Sedangkan, kebalikannya terdapat di langit selatan
8.Muons dan Material Pembentukan Alam Semesta
 
9.Bulan Lebih Basah Daripada Sahara
 
10. Planet Ekstra Surya
 
Sumber: antariksa 2011
disini banyak sekali penemuan-penemuan terbaru oleh ilmuan, ada Planet yang diketahui mirip sekali dengan Bumi, Sampel debu asteroid, dll.
berikut penemuan terbaru tentang antariksa atau tata surya
1. PLANET KEMBARAN BUMI

Berita yang telah lama dinanti itu hadir pada September. Sebuah planet yang mirip Bumi diduga ada di angkasa. Ia bukan lagi sekadar ilusi atau mimpi. Hampir semuanya identik, bahkan ukurannya seperti Bumi. Sang planet diberi nama Gliese 581g.
Berita yang telah lama dinanti itu hadir pada September. Sebuah planet yang mirip Bumi diduga ada di angkasa. Ia bukan lagi sekadar ilusi atau mimpi. Hampir semuanya identik, bahkan ukurannya seperti Bumi. Sang planet diberi nama Gliese 581g.
2. SAMPEL DEBU ASTEROID
Wahana 
antariksa Jepang, Hayabusha, membawa pulang kado spesial bagi  sains 
dunia. Penjelajahannya sukses membawa sampel debu asteroid yang  diambil
 dari sumbernya langsung.
Debu berasal dari permukaan asteroid
 Itokawa yang berjarak 2 miliar km dari Bumi. Hayabusah yang berarti 
elang, menempuh perjalanan selama 7 tahun untuk sampai ke asteroid itu.Pengambilan sampel dilakukan langsung oleh wahana antariksa itu. Bukan perkara mudah mendarat di Itokawa. Sebab baru pada percobaan kedua misi berhasil dituntaskan.
Hayabusha tiba kembali ke Bumi pada 13 Juni lalu. Ia setidaknya membawa sebanyak 1.500 butiran debu asteroid yang sangat penting bagi bidang sains dan pengetahuan.
3. HIDUP DENGAN ARSENIK
Gara-gara Badan Pengembangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) berencana menggelar konferensi ilmiah bertajuk “Diskusi tentang Temuan Astrobiologi untuk Mengungkap Kehidupan di Luar Bumi”, spekulasi pun merebak.
Sebagian
  pemerhati sains dan wartawan menduga peneliti NASA telah melacak  
makhluk angkasa yang berada di salah satu bulan Saturnus, Titan, yang mampu hidup pada kondisi lingkungan penuh gas beracun.Pada kenyataannya tidak seheboh yang dikira. Peneliti mengklaim hanya menemukan mikroba di Bumi yang memakan arsenik. Makhluk itu kemudian disebut GFAJ-1.
Ia bisa mentransformasikan racun ke dalam DNA-nya. Perilakunya ini membuktikan bahwa makhluk hidup bisa bertahan dalam kondisi apa pun dari yang sebelumnya dibayangkan.
Lebih jauh, temuan itu membuka peluang bagi upaya pencarian tanda-tanda kehidupan di luar angkasa. Keraguan mengemuka dari peneliti lain terkait kebenaran makhluk yang bisa hidup dari arsenik. Pembuktiannya patut dinanti, seperti pula klaim adanya kehidupan di meteorit Martian ALH 84001.
4. MATAHARI ‘BANGUN DARI TIDURNYA’
Para ilmuwan menjuluki fenomena itu sebagai tsunami Matahari. Sekitar Agustus lalu, Matahari mengalami aktivitas luar biasa. Terjadi serangkaian ledakan besar di permukaan bintang yang terdekat dengan Bumi itu.

Energi ledakan melintasi angkasa sepanjang 93 juta mil. Ledakan tersebut menghasilkan aurora di langit. Ini merupakan siklus yang akan berakhir 11 tahun lamanya, ditandai dengan naik turunnya tingkat gelombang elektromagnetik, semburan api, dan cahaya.
Ada kekhawatiran, dampak ledakan bisa merusak satelit komunikasi yang mengorbit Bumi. Tidak diragukan, Matahari berada pada periode teraktif. Ia seolah bangun dari tidurnya.
5. MATERI GELAP TERIDENTIFIKASI
Bertahun-tahun materi gelap menjadi misteri. Padahal, unsur itu melingkupi 80% materi jagat raya. Namanya disematkan karena sangat sulit dilihat oleh instrumen luar angkasa.

Akan tetapi, para ahli astro fisika membuat terobosan besar. Mereka berhasil mengidentifikasi tanda-tanda materi gelap ini. Dari situ ada harapan untuk menyingkap segala hal tentangnya. Salah satu temuan menyangkut partikel materi gelap. Partikelnya berciri antipartikel. Ia akan menghancurkan apa pun yang berada di dekatnya.
Para peneliti menduga, tanda dari partikel materi gelap yakni adanya sinar gamma penghancur. Teleskop antariksa Fermi pernah mendeteksi gelombang sinar gamma dari pusat galaksi yang lebih terang dari perkiraan semula.
Ada kemungkinan kejadian berasal dari partikel materi gelap yang sedang bereaksi antipartikel. Berdasar data aktivitas radiasi ini, materi gelap terdiri dari partikel yang disebut WIMP (weakly interacting massive particles). Partikel itu memiliki massa sembilan kali lebih besar dari proton.
Peneliti juga menduga adanya semacam cross section yang menjelaskan kerapatan kaitan artikel. Temuan itu merupakan langkah besar dalam upaya menyingkap selubung misteri materi gelap.
6. PERTEMUAN DENGAN KOMET HARTLEY
Tidak ada yang menyangka wahana antariksa Deep Impact sanggup menyambangi dua komet sekaligus. Setelah menempuh jarak ekstra hingga 4,6 juta kilomete, Deep Impact akhirnya mencapai target berikutnya, Komet Hartley 2.
Sebelum
 itu, tepatnya pada 2005, Deep Impact telah sampai ke Komet Tempel 1. Ia
 meluncurkan alat peneliti ke permukaan planet untuk mempelajari 
komposisi komet tersebut.Namun, para ilmuwan menemukan bahwa Deep Impact masih memiliki tenaga cadangan untuk melakukan penjelajahan lagi. Misi ke Hartley 2 menghasilkan temuan bahwa komet berbentuk kacang itu masih sangat aktif. Ia menyenburkan gas pendorong sianida yang berasal dari karbon dioksida.
7. KETETAPAN YANG TIDAK TETAP
Di alam selalu ada ketetapan. Teori itu diyakini selama berpuluh-puluh tahun. Misalnya, kekuatan elektromagnetik yang kerap disebut struktur konstan atau alpha. Unsur tersebut selalu tetap di mana pun. Namun, observasi di galaksi terdekat menunjukkan bahwa alpha bisa berbeda-beda. Perbedaan bergantung pada galaksi mana ia berada. Ini artinya, kecepatan cahaya atau kekuatan elektron memiliki aneka variabel sesuai lokasi masing-masing.
Penelitian
  dilakukan di dua tempat, yakni melalui Keck di Hawaii dan teleskop  
besar di Cile. Keduanya melingkupi pengamatan di langit selatan dan  
utara. Dari situ diketahui, unsur alpha punya perbedaan di angkasa. Di  
langit utara, struktur tetap ternyata bisa mengecil seiring bertambahnya
  jarak. Sedangkan, kebalikannya terdapat di langit selatan8.Muons dan Material Pembentukan Alam Semesta
Para  ilmuwan mengatakan 
bahwa jumlah  materi dan anti materi yang dihasilkan  sebelum big bang 
haruslah  berbeda. Hanya perbedaan itulah yang  memungkinkan terciptanya
 semesta.  Sebelumnya, perbedaan itu hanya  mungkin dalam teori. Hingga 
tahun ini,  percobaan partikel di Fermilab  menemukan bahwa muons 
(partikel sub  atomik seperti halnya elektron)  yang dihasilkan memiliki
 kelebihan 1%  anti muons. Perbedaan muons dan  anti muons tersebut 
memang tidak terlalu  banyak. Namun, para ilmuwan  mengatakan bahwa 
jumlah itu cukup untuk  memacu terciptanya semesta.
9.Bulan Lebih Basah Daripada Sahara

- Bulan Lebih Basah daripada Sahara
 
Misi
  Lunar Crater Observation and  Sensing Satellite (LCROSS) berhasil  
menemukan keberadaan air di bulan,  tepatnya di wilayah kutub selatan  
bulan. Jumlah air di permukaan bulan  yang ditemukan dalam riset  
tersebut sangat mengejutkan, lebih dari 50%  dari yang diharapkan. Air  
yang terdapat di kutub selatan bulan itu  terdapat dalam bentuk es yang 
 tercampur dengan materi lain. Para  peneliti mengatakan, es tersebut  
bisa diolah menjadi air murni. Akhirnya  para astronom tidak perlu  
capek-capek lagi bawa air ke bulan untk  sekedar buat bekal.
10. Planet Ekstra Surya

- Planet Ekstra Surya
 
 Para
   peneliti menemukan bahwa terdapat banyak sekali planet di luar tata  
 surya. Salah satunya adalah planet HIP 13044b yang ditemukan oleh   
Astronom asal Indonesia, Johny Setiawan. Planet tersebut sebenarnya   
merupakan planet ekstra surya tetapi masuk ke galaksi Bima Sakti.   
Penemuan planet ekstra surya lainnya adalah adanya 7 planet yang   
mengorbit pada bintang HD 10180. Sementara, penemuan planet lainnya yang
   juga memukau adalah Gliese 581g, planet ekstra surya dikatakan   
mengorbit bintangnya pada jarak yang tak terlalu pnas ataupun dingin,   
seperti bumi mengorbit matahari.
Sumber: antariksa 2011
Label:
Planet
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

No comments:
Post a Comment
Link ke posting ini